Guru: Kunci Pendidikan

Oleh : Shofiyah Hafizhah Irvan 


Sebuah peradaban dilihat dari pendidikan yang diberikan kepada para pemudanya. Namun, bagaimana pun pendidikan tidak akan berjalan jika tidak ada guru yang mau menyebarkan ilmu yang dimilikinya. Muhammad Natsir berkata, “Suatu bangsa tidak akan maju, sebelum ada diantara bangsa itu segolongan guru yang suka berkorban untuk keperluan bangsanya.” Karena itu guru merupakan kunci dari pendidikan, yang darinya melahirkan orang-orang hebat dan berkualitas. Dari perkataan Muhammad Natsir itu menunjukan bahwa guru memegang peranan penting bagi kemajuan suatu bangsa. 

Bisa kita lihat dari sejarah perjuangan bangsa kita, sekian lama para penjajah menguasai tanah air kita, tapi mereka tidak pernah berhasil untuk mengguncangkan aqidah yang dimiliki umat Islam. Hal itu tidak lepas dari peran para ulama yang merupakan pilar penting kehidupan bangsa. Mereka tidak hanya berperan sebagai guru untuk membina dan mendidik umat, namun juga turut berjuang secara fisik untuk agama dan negerinya. Mereka para guru-guru pejuang yang hebat adalah kunci perjuangan bangsa kita. Dan kunci tersebut terletak pada ruh mereka sebagai guru, yang membina muridnya dengan semangat perjuangan dan keikhlasan, bukan dengan semangat untuk mengejar materi dan kedudukan. 

Ketika seorang guru tidak memiliki ruh perjuangan maka tidak akan pernah lahir pejuang hebat yang akan memperjuangkan bangsanya. Karena ruh guru lah yang akan menentukan hasil sebuah pendidikan. Jika seorang guru berorientasi pada materi, jabatan, dan popularitas maka yang akan lahir adalah manusia yang mengejar nilai dunia dan materi. Dan itulah tujuan para orientalis dan musuh Islam lainnya, sebagaimana yang dikatakan oleh Snouck Hurgronje, “Dengan pendidikan dan pengajaran (yang sekuler dan liberal), kita melepaskan umat Islam dari belenggu agamanya.”

Para musuh Islam ini menyadari bahwa umat Islam ini tidak akan pernah terkalahkan selama masih berpegang teguh pada nilai dan ajaran agamanya. Karena itu mereka berusaha keras merusak sistem pendidikan yang kita miliki, dengan membangun lembaga pendidikan sekuler. Yang didalamnya berbeda pengajarannya sebagaimana pendidikan Islam seharusnya, sehingga umat ini perlahan terlepas dari Islam. Dengan begitu mudah bagi mereka untuk menyerang dan mengalahkan Islam. 

Guru kami Dr.Adian Husaini selalu mengingatkan kami bahwa guru bukan sekedar ‘tukang ngajar’, tetapi mereka adalah ‘mujahid intelektual’. Karena jika seorang guru hanya memiliki hubungan dengan muridnya pada hal pengajaran di kelas semata maka semangat perjuangan tidak akan tertananam pada diri sang murid. Kalau ruh perjuangan guru sudah hilang, maka hancurlah pendidikan. Karena sejatinya pokok-pokok pendidikan bukanlah sekedar soal ajar- mengajar tetapi penanaman nilai kebenaran dan keadilan. Guru adalah faktor utama dari keberhasilan pendidikan, tidak adanya peran guru maka tidak ada kemajuan dalam sebuah peradaban. 

Jika kita melihat ke sejarah orang-orang hebat, mereka pasti memliki guru yang tak kalah hebatnya. Contohnya Muhammad Natsir, beliau menjadi seorang tokoh dikarenakan hasil didikan dari sang guru, Ahmad Hassan. Abdurauf as-Singkili dapat menjadi tokoh besar di Aceh karena guru-guru beliau adalah ulama besar. Buya HAMKA  merupakan pejuang yang lahir dari guru-guru hebat termasuk Ayah nya sendiri Haji Rasul. Kita juga tau H.O.S Cokroaminoto yang berhasil melahirkan Tokoh tokoh penting bangsa seperti Soekarno, Semaun, dan Kartosuiryo. Dan banyak tokoh lainnya yang lahir dari guru-guru hebat, yang rela berkorban dan ikhlas dalam mengajar dan memberikan keteladanan bagi muridnya. Guru yang seperti itu selalu fokus untuk membangun generasi bangsa dan membangkitkan peradaban, bukan mencari materi dan kedudukan. Sehingga semangat perjuangan dan pengorbanan lah yang mereka wariskan kepada muridnya. 

Sebagaimana dalam mahfudzot pesantren Gontor yang masyhur ‘metode lebih penting dari pada materi ajar, guru lebih penting dari pada metode, dan ruh guru lebih penting dari guru itu sendiri’. Ustadz Adian Husaini mengatakan dalam bukunya, “Keberhasilan suatu system pendidikan ditentukan oleh perumusan tujuan dan target pendidikan, kurikulum pendidikan, program pendidikan, dan juga evaluasi pendidikan. Dan semua itu tergantung pada manusianya. Yang paling utama adalah kualitas guru.”

Komentar